Skip to main content

Mencicipi Cita Rasa Legendaris Bakmi Tjo Kin di Bandung

Trik Murah Naik Kereta Api Ke KLIA

Kebanyakan dari kita ingin bepergian dari Kuala Lumpur International Airport atau Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA2) ke Kuala Lumpur Sentral (KL Sentral) dengan murah dan cepat. KL Sentral merupakan pusat stasiun kereta api di Kualalumpur, Malaysia. Sebagai stasiun kereta api terbesar di Asia Tenggara, KL Sentral dapat menghubungkan kereta antar propinsi maupun antar bangsa (Lintas Negara). KL Sentral juga menjadi penghubung beberapa moda transportasi dari pusat kota ke beberapa lokasi tujuan wisata di Kualalumpur.
 
Bagaimana menuju KL Sentral dari KLIA maupun KLIA2 dengan murah? Kita bisa menggunakan Bus yang berada di lantai 1 atau di ground floor. Untuk dewasa akan dikenai tarif RM10. Biasanya bus berangkat setiap 30 menit sekali. Tiket dapat dibeli di loket resmi di lantai yang sama. Jadwal keberangkatan bus mulai dari pukul 03.00 - 00.30. Perjalanan relatif lama karena ditempuh kurang lebih selama 90 menit waktu normal.


Bagaimana menuju KL Sentral dari KLIA maupun KLIA2 dengan cepat? Kita bisa menggunakan kereta cepat KLIA Ekspres, yang melayani non-stop dari KLIA2 – KLIA – KL Sentral (dan rute sebaliknya). Untuk dewasa akan dikenai tarif RM 55 sekali jalan. Akan lebih hemat lagi jika membeli tiket Pergi Pulang, setiap orang dewasa akan dikenai tiket sebesar RM 100. Waktu Tempuh: 33 menit (KLIA2 – KL Sentral, dan rute sebaliknya). KLIA Ekspress akan berangkat setiap 15-20 menit. 
Sebagai kereta nonstop, KLIA Ekspress hanya menghubungkan KLIA2 - KLIA - KL Sentral. untuk jarak KLIA ke KLIA2 kalau naik KLIA Ekspres tarif hanya RM 2 (waktu tempuh 3 menit).


 Bagaimana menuju KL Sentral dari KLIA maupun KLIA2 dengan murah dan cepat? Jangan mimpi pemirsa, tidak ada yang murah dan cepat jika ingin mencapai rute ini. Hanya saja ada solusi lebih cepat tetapi juga tidak terlalu mahal. Cara yang saya coba kemarin memang sedikit repot dan melelahkan tetapi seru. Kalian harus coba KLIA Transit. Iya KLIA Transit adalah kereta api cepat dari menuju KL Sentral dari KLIA maupun KLIA2. Namanya juga transit, jadi kereta ini akan singgah di beberapa stasiun untuk naik turun pengguna jasa layanan kereta api. KLIA Transit akan berangkat dari KL Sentral - Bandar Tasik Selatan - Puterajaya & Cyberjaya - Salak Tinggi - KLIA - KLIA2. Setiap stasiunnya hanya akan berhenti kurang dari 1 menit. Untuk dewasa akan dikenai tarif RM 55 sekali jalan. Tetapi tket yang mahal ini dapat disiasati dengan cara membeli tiket terpisah antar stasiunnya. 

Jika kemarin saya menggunakan KTM dari KL Sentral ke Bandar Tasik Selatan dengan tarif RM2.40. Kemudian keluar dari stasiun KTM ke arah Terminal Bus. Sebelum tiba di Terminal akan terlihat Stasiun KLIA Transit. Dari Bandar Tasik Selatan saya membeli tiket ke Puterajaya RM8. Tiba di Puterajaya saya naik ke lantai dua menuju gate keluar. Kemudian membeli tiket kembali untuk tujuan  KLIA2 RM9.40. 

KTM KL Sentral -  Bandar Tasik Selatan RM2.40.
KLIA Transit  Bandar Tasik Selatan - Puterajaya RM.8.
KLIA Transit Puterajaya - KLIA2 RM9.40
Sehingga total pengeluaran kemarin adalah RM19.80. 

Jika ingin cepat bisa saja dari KL Sentral ke Bandar Tasik Selatan dengan menggunakan KL Transit dengan tarif RM6.50. Sehingga jika keseluruhan menggunakan KLIA Transit tanpa KTM maka total pengeluaran sebesar RM23.90. 
tiket KTM
 


Tentunya tiket yang dikeluarkan tidak lebih murah dari naik bus. Tetapi masih lebih murah dari KLIA Ekspress. Jika dari segi waktu tempuh, maka akan lebih cepat dari bus tetapi masih lebih lama dari KLIA Ekspress. Untuk kalian yang mempunyai waktu senggang, tak ada salahnya cara ini dicoba. Selamat menghabiskan uang di negeri Jiran :D

 Bandar Tasik Selatan Stesyen
 Bandar Tasik Selatan Stesyen

 KLIA Transit free Wifi
 KLIA Transit
 KLIA Transit
 KLIA Transit

Comments

Popular posts from this blog

El Comandante Coffee

Pria berambut pendek dan rapih menyambut kedatangan sore kala itu. Terlihat bordir halus di bagian belakang kemeja coklat muda nama kedai kopi. Seperti mengulang, meja kembali di bersihkan meski terlihat tak ada kotoran sedikit pun. Belum lagi senyum simpul saya berakhir, pemuda tersebut langsung menghilang ke dalam bangunan ruko tiga pintu tersebut. Elcomandante Coffee beberapa tahun terakhir ini menjadi tempat melepas penat atau bertemu banyak sahabat.

Naik Kereta Api Second Class Semalaman Dari Hatyai ke Bangkok (Thailand Part 3)

Setelah Menyambangi Wat Hat Yai Nai di Hatyai   seharian tadi. Sebenarnya tidak seharian juga, karena hanya beberapa saat saja. Saya kembali ke Stasiun Kereta Api Hatyai. Ternyata ibu penjual kopi tadi pagi masih setia menunggu. Tidak ada salahnya memesan Thai Tea langsung di Thailand. Beliau tersenyum ketika saya sebut Thai Tea, "this name Tea, only Tea" ujarnya lagi. Seperti di Aceh, mana ada Kopi Aceh. Cuaca siang itu sangat terik, sementara jadwal kereta api masih lama. Sehingga 4 jam lamanya saya berputar putar di dalam stasiun kereta api. Menikmati makan siang di kantin stasiun. Menumpang isi baterai telepon seluler, bolak balik kamar mandi dan melihat lalu lalang pengunjung stasiun. Sayang sekali tidak banyak kursi tunggu yang disediakan. Jadilah hanya bisa duduk duduk saja. Kurang dari 1 jam menjelang keberangkatan, saya kembali mandi di toilet stasiun. Tenang saja, ada bilik khusus untuk kamar mandi. Hatyai itu panasnya luar biasa, jadi sebelum berangkat lebih baik m

Naik Bus dari TBS Malaysia ke Hat Yai Thailand

1 Juni 2019. Air Asia terakhir mengantarkan siang itu ke petang Sepang. Setelah 1 jam tanpa sinyal telepon seluler. Sebelumnya aku menikmati internet gratis dari wifi yang ditebar di Bandara Iskandar Muda, Aceh Besar. Internet dapat ditemukan dan diakses dengan mudah. Demikian juga ketika mendarat di Kuala Lumpur International Airport 2. Dinginnya selasar kedatangan membuat jantung berpacu. Berdegup keras seperti kecepatan telepon seluler menjelajah internet gratis disana. Sengaja bergegas, mengabaikan toilet dan berharap antrian imigrasi tidak ramai.  Ini kali kedua mengalami tak ada antrian yang berarti di imigrasi. Petugas hanya memastikan sembari tersenyum “Dari Aceh? Mau lanjut ke Jakarta?” Mereka seakan terbiasa menghadapi masyarakat Aceh yang singgah sejenak di Negeri Jiran hanya untuk kembali menyeberang ke kota-kota lain di Indonesia. “Tak Cik, saya nak pi Thailand kejap ini malam dari TBS”. Cop cop, sidik jari, dan imigrasi berlalu begitu saja. Sudah 3 tempat pen