Skip to main content

Menggagas Kembali Tiket Kereta Api Jarak Pendek



Tahun 2017 Kereta Api Indonesia mempunyai target mengangkut sebanyak 367 juta penumpang. Target itu mengalami kenaikan dibandingkan realisasi 2016 yang sebesar 315 juta penumpang. Peningkatan target ini juga bagian dari peningkatan dari target pendapatan PT.Kereta Api Indonesia (persero). Meski sebenarnya pendapatan besar PT. KAI cenderung berasal dari kereta barang dan jasa lainnya. Jasa lain yang ditawarkan oleh PT. KAI meliputi penyediaan jasa iklan, penyewaan aset dari PT. KAI, serta penyediaan jasa lounge. Secara perlahan, jasa-jasa yang ditawarkan PT. KAI sudah dapat dirasakan oleh pengguna jasa kereta api. Ruang tunggu yang bersih, nyaman, dan aman. Beberapa ruang stasiun menyediakan layanan penjualan makanan, minuman, maupun merchandise. Sehingga pengguna jasa layanan kereta api tidak akan bosan menunggu keberangkatan.


Hingga saat ini PT. KAI sudah memenuhi ekspektasi banyak orang. Tetapi masih ada keinginan sederhana saya dalam perkembangan dunia kereta api Indonesia sebagai layanan jasa tunggal. Karena hingga saat ini, layanan kereta api di Indonesia hanya dikelola oleh PT. KAI saja. Sejauh pemantauan saya, belum ada dari pihak swasta yang mengelola penuh sebuah rute kereta api. Berbeda dengan jenis transportasi massal lainnya. PT. KAI masih memukul rata tarif dari satu jurusan kereta api. Sehingga ada pengguna jasa layanan kereta api yang akan merasakan mahalnya selembar tiket. Meski tidak sedikit yang merasakan murah. Sebuah tiket akan terasa mahal ketika pengguna jasa layanan tersebut naik dengan rute yang pendek. Sebaliknya akan terasa murah apabila pengguna jasa layanan kereta api tersebut naik dari stasiun awal dan turun di stasiun terjauh dalam sebuah rute.

Kiaracondong - Lempuyangan


Kiaracondong - Cibatu

Banjar-Lempuyangan


Sebagai gambaran saja, penumpang yang naik Kereta Pasundan (180) dari Stasiun Kiaracondong menuju Stasiun Cibatu dikenai harga tiket Rp 94.000,- dengan jarak tempuh selama 1jam 23menit. Menggunakan kereta yang sama, Pasundan (180) dari Stasiun Kiaracondong menuju Stasiun Lempuyangan dikenai harga tiket Rp 94.000,- dengan jarak tempuh selama 8jam 50menit. Perbedaan waktu yang mencolok sudah barang tentu menggambarkan perbedaan jarak yang sangat signifikan. PT. KAI masih memberlakukan sistem tiket yang sama pada satu rute kereta api. Bagaimana jika kita naik di tengah-tengah rute yang sudah ditentukan? Jika kita naik dari Stasiun Banjar dan akan turun di Stasiun Lempuyangan maka akan dikenai harga tiket Rp94.000,- dengan jarak tempuh 4jam 25 menit. Kereta api Pasundan (180) dengan rute Stasiun Kiaracondong (Bandung) – Stasiun Surabaya Gubeng (Surabaya) menggunakan sistem tarif tunggal. Rute ini juga terbilang sangat panjang dan lama karena memakan waktu selama 16jam 7menit.

Saya tidak tahu pasti apa alasan yang menjadikan sistem tiket tunggal ini diterapkan pada Kereta Pasundan. Meski di kurun waktu tahun 2012 pernah tersiar kabar, penghapusan sistem tiket parsial adalah untuk meningkatkan pelayanan bagi pengguna jasa layanan kereta ekonomi. Pada sistem tiket parsial pada tahun 2012, tiket Kereta Api Serayu dari Kroya ke Kiaracondong dikenai tarif Rp 21.500,- sedangkan untuk rute terjauh dari Kroya ke Jakarta Kota dikenai tariff sebesar Rp 25.000,-. Tidak dapat dipungkiri pelayanan kereta api mengalami peningkatan yang cukup drastis. PT. KAI sepertinya benar-benar menerapkan Reformasi Birokrasi di segala lini. Pengguna jasa layanan kereta api sekarang dibuat sangat nyaman sekali. Dari awal keberangkatan, saat perjalanan, sampai tiba di stasiun tujuan. Informasi ketersediaan tiket jelas terpampang di layar monitor stasiun, bahkan dapat kita ketahui melalui website. Tertibnya operasional kereta api membuat PT.KAI mulai mengurangi kerugian yang selama ini dialaminya. Sehingga dalam pemikiran awam saya bahwa biaya operasional sebuah kereta api akan tercukupi apabila semua gerbong penumpang terisi penuh sejak awal keberangkatan. PT. KAI akan meraup laba jika ada pengguna jasa layanan yang turun pada stasiun pemberhentian, kemudian bangku tersebut diisi oleh pengguna jasa kereta api lainnya.

Keretaapi Tanah Melayu Berhard (KTMB) di Malaysia menggunakan sistem tiket yang berbeda. Tarif yang dikenakan kepada pengguna jasa layanannya berdasarkan jarak yang ditempuh. KTMB Ets Gold yang diberangkatkan pada pukul 08.46 pagi waktu Malaysia dari Kepong Sentral menuju Kampar dikenai harga tiket Rp. 100.226,- dengan jarak tempuh selama 1jam 40menit. Sementara jika naik dengan kereta yang sama dari Kepong Sentral menuju Ipoh dikenai harga tiket Rp 117.507,- dengan jarak tempuh selamaa 2jam 2menit. Kurs harga dihitung berdasarkan hari dan tanggal yang sama. Ada perbedaan yang dikenakan dari setiap rute yang berbeda. Tentunya masyarakat yang akan bepergian dengan jarak dekat tidak perlu membayar seharga tiket jarak jauh. Malaysia masih memberlakukan sistem tiket parsial tidak sistem tunggal. 



 Kualalumpur - Kampar

Kualalumpur - Ipoh

Sejatinya saya tak ingin menghitung laba rugi dari PT. KAI. Karena di pemikiran awal saya adalah bagaimana PT. KAI memenuhi target mengangkut sebanyak 367 juta penumpang. Pemerintahan Malaysia mencoba mengajak masyarakatnya untuk menggunakan layanan transportasi publik meski jaraknya cukup dekat. Sementara jika kita di Indonesia ingin menggunakan layanan tranportasi publik yang nyaman harus merogoh kocek yang mahal. Sehingga hanya segelintir orang saja yang mau naik kereta api yang nyaman dengan jarak dekat. Kebijakan PT.KAI dalam memberikan diskon kepada kereta komersil jarak jauh, baik itu kelas eksekutif dan ekonomi di rute Banjar – Bandung dan sebaliknya, atau dari Cikampek dan Purwakarta menuju Bandung juga sebaliknya cukup menarik minat pengguna jasa layanan kereta api. Hanya saja diskon tiket ini hanya bisa didapatkan 2jam sebelum kereta api diberangkatkan. Sehingga pengguna jasa layanan kereta api tidak bisa memastikan perjalannya dari jauh hari sebelumnya.
Tiket Diskon 2 Jam Sebelum Berangkat

PT. KAI sudah saatnya kembali menerapkan sistem tiket parsial untuk kereta ekonomi. Bagaimana jika setelah rute terpendek, bangku yang telah terjual tidak kembali terisi? PT. KAI dapat memaksimalkan pendapatannya dari sumber lainnya. PT. KAI dapat memberdayakan semua lounge di setiap stasiun. PT. KAI juga dapat meningkatkan pendapatan dari penjualan merchandise kereta api, seperti yang kerap dilaksanakan oleh maskapai penerbangan. Selanjutnya PT. KAI dapat menambahkan sleeping train (gerbong khusus dengan tempat tidur) untuk memaksimalkan pendapatan sebuah rute kereta api. PT. KAI juga dapat juga bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dalam meningkatkan kunjungan wisata daerah. Bukan tidak mungkin pengunjung Kota Bandung akan singgah ke Kabupaten Garut yang dapat ditempuh kurang lebih 2jam. Pemerintah Daerah yang memiliki stasiun kereta api bisa meningkatkan pendapatan dari paket-paket wisata yang ditawarkan. Apalagi jadwal keberangkatan kereta api di Pulau Jawa relatif lebih banyak ketimbang daerah lainnya. Daerah-daerah yang berada di lingkaran daerah pusat kunjungan wisata dapat menarik minat pengunjung dari kemudahan transportasi. Bukan tidak mungkin pengunjung Kota Semarang akan juga berkunjung ke Pekalongan untuk menikmati paket wisata yang ditawarkan. Jarak yang ditempuh selama 1 jam rasanya tidak terlalu lama untuk menikmati kuliner khas Pekalongan maupun untuk mempelajari Batik Pekalongan.

Jika PT. KAI kembali memberlakukan tiket jarak pendek, maka target peningkatan jumlah penumpang akan lebih mudah untuk dicapai. PT. KAI dapat juga memaksimalkan diskon tiket sebelum 2jam dengan menambahkan rute lainnya. Masyarakat sudah dimudahkan dalam mendapatkan tiket kereta api dengan berbagai sistem penjualan yang sudah ada. Masyarakat akan sangat terbantu apabila PT. KAI mengeluarkan lagi tiket murah untuk jarak dekat. Sehingga PT. KAI yang telah mendukung Nawa Cita Presiden Joko Widodo dalam membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya, dapat menggerakan dukungan lainnya berupa pembangunan Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. PT. KAI juga akan turut mendukung nawa cita lainnya dalam sektor mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. Jika mobilisasi masyarakat dapat dilakukan dengan mudah dan murah, niscaya kesejahteraan masyarakat akan lebih cepat tercapai, semoga.

Comments

Popular posts from this blog

El Comandante Coffee

Pria berambut pendek dan rapih menyambut kedatangan sore kala itu. Terlihat bordir halus di bagian belakang kemeja coklat muda nama kedai kopi. Seperti mengulang, meja kembali di bersihkan meski terlihat tak ada kotoran sedikit pun. Belum lagi senyum simpul saya berakhir, pemuda tersebut langsung menghilang ke dalam bangunan ruko tiga pintu tersebut. Elcomandante Coffee beberapa tahun terakhir ini menjadi tempat melepas penat atau bertemu banyak sahabat.

Naik Kereta Api Second Class Semalaman Dari Hatyai ke Bangkok (Thailand Part 3)

Setelah Menyambangi Wat Hat Yai Nai di Hatyai   seharian tadi. Sebenarnya tidak seharian juga, karena hanya beberapa saat saja. Saya kembali ke Stasiun Kereta Api Hatyai. Ternyata ibu penjual kopi tadi pagi masih setia menunggu. Tidak ada salahnya memesan Thai Tea langsung di Thailand. Beliau tersenyum ketika saya sebut Thai Tea, "this name Tea, only Tea" ujarnya lagi. Seperti di Aceh, mana ada Kopi Aceh. Cuaca siang itu sangat terik, sementara jadwal kereta api masih lama. Sehingga 4 jam lamanya saya berputar putar di dalam stasiun kereta api. Menikmati makan siang di kantin stasiun. Menumpang isi baterai telepon seluler, bolak balik kamar mandi dan melihat lalu lalang pengunjung stasiun. Sayang sekali tidak banyak kursi tunggu yang disediakan. Jadilah hanya bisa duduk duduk saja. Kurang dari 1 jam menjelang keberangkatan, saya kembali mandi di toilet stasiun. Tenang saja, ada bilik khusus untuk kamar mandi. Hatyai itu panasnya luar biasa, jadi sebelum berangkat lebih baik m

Naik Bus dari TBS Malaysia ke Hat Yai Thailand

1 Juni 2019. Air Asia terakhir mengantarkan siang itu ke petang Sepang. Setelah 1 jam tanpa sinyal telepon seluler. Sebelumnya aku menikmati internet gratis dari wifi yang ditebar di Bandara Iskandar Muda, Aceh Besar. Internet dapat ditemukan dan diakses dengan mudah. Demikian juga ketika mendarat di Kuala Lumpur International Airport 2. Dinginnya selasar kedatangan membuat jantung berpacu. Berdegup keras seperti kecepatan telepon seluler menjelajah internet gratis disana. Sengaja bergegas, mengabaikan toilet dan berharap antrian imigrasi tidak ramai.  Ini kali kedua mengalami tak ada antrian yang berarti di imigrasi. Petugas hanya memastikan sembari tersenyum “Dari Aceh? Mau lanjut ke Jakarta?” Mereka seakan terbiasa menghadapi masyarakat Aceh yang singgah sejenak di Negeri Jiran hanya untuk kembali menyeberang ke kota-kota lain di Indonesia. “Tak Cik, saya nak pi Thailand kejap ini malam dari TBS”. Cop cop, sidik jari, dan imigrasi berlalu begitu saja. Sudah 3 tempat pen