Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2017

Transportasi Dari Bandara Sultan Iskandar Muda

Banda Aceh merupakan gerbang masuk pengunjung  domestik maupun mancanegara via jalur udara. Meski Bandara Sultan Iskandar Muda sendiri berada di Kabupaten Aceh Besar, pihak maskapai kerap menyebut bahwa bandara ini berada di Kota Banda Aceh. Bandara Sultan Iskandar Muda sendiri berada di Blang Bintang, nyaris 10 kilometer jaraknya dengan perbatasan Kota Banda Aceh. Jarak yang dekat ini bukan berarti dilalui oleh banyak pilihan moda transportasi. Semakin banyak pilihan moda transportasi tentunya akan melahirkan beragam tarif atau harga transportasi yang ditawarkan. Berikut ini adalah beberapa pilihan transportasi menuju Kota Banda Aceh dari Bandara Sultan Iskandar Muda.

Menggagas Kembali Tiket Kereta Api Jarak Pendek

Tahun 2017 Kereta Api Indonesia mempunyai target mengangkut sebanyak 367 juta penumpang. Target itu mengalami kenaikan dibandingkan realisasi 2016 yang sebesar 315 juta penumpang. Peningkatan target ini juga bagian dari peningkatan dari target pendapatan PT.Kereta Api Indonesia (persero) . Meski sebenarnya pendapatan besar PT. KAI cenderung berasal dari kereta barang dan jasa lainnya. Jasa lain yang ditawarkan oleh PT. KAI meliputi penyediaan jasa iklan, penyewaan aset dari PT. KAI, serta penyediaan jasa lounge. Secara perlahan, jasa-jasa yang ditawarkan PT. KAI sudah dapat dirasakan oleh pengguna jasa kereta api. Ruang tunggu yang bersih, nyaman, dan aman. Beberapa ruang stasiun menyediakan layanan penjualan makanan, minuman, maupun merchandise. Sehingga pengguna jasa layanan kereta api tidak akan bosan menunggu keberangkatan.

Kopi Toraja di Toraja

Selepas makan sop kepala ikan, masih bersama Allyz mengitari Rante Pao. Tujuan berikutnya adalah Londa. "Allyz nanti kita harus singgah ke tempat parkir bus itu" ujarku menunjuk bus-bus yang terparkir. Allyz mengiyakan sembari mengajak menikmati kopi Toraja yang kesohor itu. Belum lagi masuk ke Simpang Londa terlihat kembali beberapa bus Toraja terparkir rapi. Nanti akan kita bahas kenapa saya tertarik untuk singgah menikmati bus Toraja. Selain mewah, Perusahaan Otobus di Rante Pao sangat mengikuti perkembangan modifikasi transportasi massal ini. Dari roda enam sampai bus yang kerap kami sebut tronton (ban belakang gandeng). Londa menarik sebenarnya, tapi entah kenapa bayang bayang rindu, ah bukan, bayang rindu itu lagu Minang dari Rayola. Bayang kopi Toraja sepertinya lebih memikat siang ini.

Tongkonan, Mimpi Yang Tersampaikan

Beberapa kali saya menggerutu. Kondisi jalan raya yang tak cukup lebar juga menikung memaksa roda dua yang dikendarai Allyz harus meliuk kesana kemari. Tidak jauh memang, Palopo - Rante Pao hanya berjarak 60kilometer. Jantung kerap dipacu dalam nada lembut turun naik jalan disana. Dari batu-batu jarak kilometer menjelaskan Rante Pao ada di depan. Anehnya di lintasan ini latar batu diwarnai kuning. Jika tulisan hitam, tidak mungkin jelas terlihat. Senyum bahagia jelas terlihat, beberapa rumah dengan atap membumbung runcing pada bagian depan dan belakang. Pertanda kami sudah memasuki wilayah Toraja. Entah Toraja Selatan atau Toraja lainnya, yang penting Toraja. Rumah rumah adat berbaris berkelompok seperti Rumah Bolon di Samosir. Tidak seperti di Sumatera Barat yang berbaris rapih di tepi jalan. Selang beberapa kelompok rumah, baru terlihat lagi rumah adat lainnya. Belakangan saya tahu namanya Tongkonan. Tongkonan menyerupai kapal kayu bentuknya, ini yang menjadi pembeda dengan rumah