Skip to main content

Kedai Kopi Seputaran Arena Pekan Nasional (PENAS) Petani dan Nelayan XV 2017

Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan  merupakan kegiatan Petani dan Nelayan yang kembali digelar pada 6-11 Mei 2017 di kota Banda Aceh. Kegiatan ini akan berpusat di seputaran Stadion Harapan Bangsa Lhong Raya dan sekitarnya. Kegiatan yang akan memamerkan hasil pertanian dan perikanan ini digadang gadang akan dihadiri sebanyak 35.000 pengunjung. Bukan jumlah yang sedikit untuk ukuran event di Banda Aceh. Peserta tentunya tidak hanya berasal dari Propinsi Aceh saja, beberapa peserta dari Propinsi lain juga diinformasikan akan turut hadir meramaikan.

Sudah barang tentu jika pengunjung datang ke Bumi Serambi Mekkah akan mencari makanan maupun minuman khas yang ada. Selain berkunjung ke daerah wisata lainnya. Meski di Banda Aceh sudah mulai muncul food truck dan penjaja kopi portable yang bisa berkeliling, tidak ada salahnya jika saya share sedikit kedai kopi di sekitaran arena Penas KTNA Tahun 2017. Berikut ini adalah beberapa kedai kopi yang masih dalam jangkauan Stadion Harapan Bangsa Lhong Raya.



1. A2
Tepat di depan stadion terdapat kedai kopi A2. Kedai kopi ini menyajikan kopi Aceh asli. Disajikan dengan cara disaring seperti kebanyakan kedai kopi di Aceh.

2. Doormseer Kopi.
Kedai Kopi yang satu ini mempunyai cita rasa bubuk yang khas. Tidak jauh dari jembatan jalan Tengku Di Lhong. Berada di jalan



Comments

Popular posts from this blog

El Comandante Coffee

Pria berambut pendek dan rapih menyambut kedatangan sore kala itu. Terlihat bordir halus di bagian belakang kemeja coklat muda nama kedai kopi. Seperti mengulang, meja kembali di bersihkan meski terlihat tak ada kotoran sedikit pun. Belum lagi senyum simpul saya berakhir, pemuda tersebut langsung menghilang ke dalam bangunan ruko tiga pintu tersebut. Elcomandante Coffee beberapa tahun terakhir ini menjadi tempat melepas penat atau bertemu banyak sahabat.

Naik Kereta Api Second Class Semalaman Dari Hatyai ke Bangkok (Thailand Part 3)

Setelah Menyambangi Wat Hat Yai Nai di Hatyai   seharian tadi. Sebenarnya tidak seharian juga, karena hanya beberapa saat saja. Saya kembali ke Stasiun Kereta Api Hatyai. Ternyata ibu penjual kopi tadi pagi masih setia menunggu. Tidak ada salahnya memesan Thai Tea langsung di Thailand. Beliau tersenyum ketika saya sebut Thai Tea, "this name Tea, only Tea" ujarnya lagi. Seperti di Aceh, mana ada Kopi Aceh. Cuaca siang itu sangat terik, sementara jadwal kereta api masih lama. Sehingga 4 jam lamanya saya berputar putar di dalam stasiun kereta api. Menikmati makan siang di kantin stasiun. Menumpang isi baterai telepon seluler, bolak balik kamar mandi dan melihat lalu lalang pengunjung stasiun. Sayang sekali tidak banyak kursi tunggu yang disediakan. Jadilah hanya bisa duduk duduk saja. Kurang dari 1 jam menjelang keberangkatan, saya kembali mandi di toilet stasiun. Tenang saja, ada bilik khusus untuk kamar mandi. Hatyai itu panasnya luar biasa, jadi sebelum berangkat lebih baik m

Naik Bus dari TBS Malaysia ke Hat Yai Thailand

1 Juni 2019. Air Asia terakhir mengantarkan siang itu ke petang Sepang. Setelah 1 jam tanpa sinyal telepon seluler. Sebelumnya aku menikmati internet gratis dari wifi yang ditebar di Bandara Iskandar Muda, Aceh Besar. Internet dapat ditemukan dan diakses dengan mudah. Demikian juga ketika mendarat di Kuala Lumpur International Airport 2. Dinginnya selasar kedatangan membuat jantung berpacu. Berdegup keras seperti kecepatan telepon seluler menjelajah internet gratis disana. Sengaja bergegas, mengabaikan toilet dan berharap antrian imigrasi tidak ramai.  Ini kali kedua mengalami tak ada antrian yang berarti di imigrasi. Petugas hanya memastikan sembari tersenyum “Dari Aceh? Mau lanjut ke Jakarta?” Mereka seakan terbiasa menghadapi masyarakat Aceh yang singgah sejenak di Negeri Jiran hanya untuk kembali menyeberang ke kota-kota lain di Indonesia. “Tak Cik, saya nak pi Thailand kejap ini malam dari TBS”. Cop cop, sidik jari, dan imigrasi berlalu begitu saja. Sudah 3 tempat pen