Skip to main content

Bus Malam Banda Aceh Medan

Maaf sebelumnya bukan bermaksud membanding-bandingkan hanya sekedar bentuk apresiasi saya terhadap perkembangan bus di Aceh :D

Mungkin sejak beberapa puluh tahun silam kita hanya mengenal bahwa armada bus yang sampai ke Banda Aceh sebagai terminal bus paling barat Indonesia hanyalah bus kelas ekonomi, tanpa AC, tanpa toilet, tanpa selimut. Tetapi itu mungkin dulu, masa masa jaman tak enak. Meski biar bagaimanapun sejarah adalah cerita yang tak boleh dilupa.

masa lalu

Hingga masa pahit itu beranjak dari Tanah Rencong, Aceh Lon Sayang. Seiring dengan berjalannya waktu, gejolak pertumbuhan ekonomi di Aceh kembali menggeliat. Hal ini turut memacu moda transportasi sebagai modal awal penggerak ekonomi. Perlahan tapi pasti beberapa perusahaan bus di Aceh mulai memainkan peranan teknologi untuk meningkatkan daya saing.


FA. PMTOH (Perusahaan Motor Transport Ondernemer Hasan)

Bus ini digadang gadang sebagai pemilik rute terpanjang untuk kelompok Bus Aceh. Bayangkan saja PMTOH memiliki armada ekonomi Banda Aceh - Medan - Solo. Dengan usia yang menginjak 50tahun lebih kini armada PMTOH turut meramaikan lintasan Banda Aceh - Medan meski sebenarnya ada juga lintasan Medan - Takengon. Armada dengan keluaran pabrikan terbatas di dunia OH 1830 menjadi jagoannya saat ini.



SEMPATI STAR
Nama lama wajah baru. Demikianlah kalimat untuk menggambarkan bus ini. Datang dengan tampilan yang "ngejreng" membuat banyak orang berdecak kagum dan penasaran untuk mencobanya. Termasuk beruntung karena pernah mencoba bus ini kali pertama tiba di Banda Aceh. Interior yang mewah, bagasi atas nyaris seperti bagasi pesawat menambah kemeriahan Sempati Star. Dengan terbitan karoseri Adiputro, Sempati Star menggunakan Jet Bus HD dengan pabrikan Mercedes Benz. Setelah memainkan 1626, 1830 dan O500R 1836 sebagai pemicu awal. Kini Sempati Star menjadi pelopor SCANIA masuk ke ranah Aceh. Bermodalkan K360, Sempati Star siap mengarungi lintasan Medan Banda Aceh.


KAP GROUP Kurnia, Anugerah, Pusaka


Mungkin dapat dikatakan bahwa KAP Grup merupakan kesatuan bus terbesar di Aceh. Hal ini saya katakan demikian karena memiliki 3 nama dalam satu perusahaan. Dengan rute yang sama Banda Aceh - Medan, KAP Grup juga melintasi jalur Medan - Jakarta. Pucuk sejarah perdana bus di Indonesia yang menggunakan rem airsuspension dan rem ABS adalah Mega Trend dari Kurnia. Tidak ingin kalah dengan kompetitornya maka KAP Grup juga menambahkan armada baru. Sebagai kesatuan grup yang cukup besar, KAP Grup tidak ingin ketinggalan dengan kompetitor lainnya meski telah memiliki Mega Trend. Masih dengan pakem yang sama, pabrikan Mercedes Benz masih menjadi idola KAP Grup. Tidak tanggung tanggung, ketiga nama yang dimiliki langsung mendapatkan tambahan armada MB 1836 O500R.
 

Kurnia



Anugerah
Pusaka


CV. PELANGI


Bus ini juga merupakan salah satu dari bus dengan rute panjang dari Banda Aceh. Pelangi memiliki rute Banda Aceh - Bandung. Meski memiliki rute Medan - Bandung, Medan - Pekanbaru serta Medan - Palembang. Fakta yang tidak bisa dipungkiri adalah bahwasanya Pelangi merupakan Bus Aceh yang selalu menggunakan AC sekalipun armadanya digunakan sebagai pengangkut barang. Seiring berkembangnya waktu, Pelangi melebarkan sayap dengan munculnya New Pelangi dan yang terakhir Putra Pelangi Perkasa. Munculnya dua nama tersebut mengisyaratkan gosip bahwa CV. Pelangi telah pecah kongsi tetapi dalam dunia bisnis mengembangkan sayap merupakan sebuah taktik dagang yang kerap dilakukan.
CV. Pelangi

New Pelangi


Putra Pelangi Perkasa


CV. SANURA
Bus ini merupakan genre termuda di Banda Aceh (atau mungkin saya tak tahu sejarah :D ) Hadir kurang dari setahun terakhir di Banda Aceh, Sanura hadir dengan kemegahan Scorpion King nya. Mungkin untuk diluar Aceh Scorpion King merupakan genre yang biasa :D. Layaknya bus Aceh rute Banda Aceh -Medan, Sanura menyediakan fasilitas smooking room, AC, Toilet, Full Music, juga WIFI. Ya, WIFI merupakan sebuah fasilitas yang sangat digandrungi oleh masyarakat Banda Aceh dan sekitarnya.




HARAPAN INDAH

Harapan Indah terbilang sebagai Perusahaan Otobus terbaru di Banda Aceh. Meski sebenarnya ada perusahaan lain di Aceh yang dinyatakan beroperasi kembali, akan tetapi belum sampai ke Banda Aceh. Kurang dari satu tahun beroperasi, Harapan Indah telah memiliki ruang tersendiri di mata pengguna jasa layanan transportasi Medan - Banda Aceh. Meski belum banyak, akan tetapi Harapan Indah sudah dikenal khalayak ramai di Tanah Rencong. Seperti kebanyakan bus bus Aceh, Harapan Indah juga turut menyajikan seat 2-2, WIFI, smooking room yang luas, toilet, juga pintu tengah. Harapan Indah juga sedikit mengadopsi teknologi pesawat dengan menyediakan beberapa televisi berlayar kecil dan satu layar besar di muka, sehingga para penggunanya dapat juga menikmati hiburan yang disajikan.






Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

El Comandante Coffee

Pria berambut pendek dan rapih menyambut kedatangan sore kala itu. Terlihat bordir halus di bagian belakang kemeja coklat muda nama kedai kopi. Seperti mengulang, meja kembali di bersihkan meski terlihat tak ada kotoran sedikit pun. Belum lagi senyum simpul saya berakhir, pemuda tersebut langsung menghilang ke dalam bangunan ruko tiga pintu tersebut. Elcomandante Coffee beberapa tahun terakhir ini menjadi tempat melepas penat atau bertemu banyak sahabat.

Naik Kereta Api Second Class Semalaman Dari Hatyai ke Bangkok (Thailand Part 3)

Setelah Menyambangi Wat Hat Yai Nai di Hatyai   seharian tadi. Sebenarnya tidak seharian juga, karena hanya beberapa saat saja. Saya kembali ke Stasiun Kereta Api Hatyai. Ternyata ibu penjual kopi tadi pagi masih setia menunggu. Tidak ada salahnya memesan Thai Tea langsung di Thailand. Beliau tersenyum ketika saya sebut Thai Tea, "this name Tea, only Tea" ujarnya lagi. Seperti di Aceh, mana ada Kopi Aceh. Cuaca siang itu sangat terik, sementara jadwal kereta api masih lama. Sehingga 4 jam lamanya saya berputar putar di dalam stasiun kereta api. Menikmati makan siang di kantin stasiun. Menumpang isi baterai telepon seluler, bolak balik kamar mandi dan melihat lalu lalang pengunjung stasiun. Sayang sekali tidak banyak kursi tunggu yang disediakan. Jadilah hanya bisa duduk duduk saja. Kurang dari 1 jam menjelang keberangkatan, saya kembali mandi di toilet stasiun. Tenang saja, ada bilik khusus untuk kamar mandi. Hatyai itu panasnya luar biasa, jadi sebelum berangkat lebih baik m

Naik Bus dari TBS Malaysia ke Hat Yai Thailand

1 Juni 2019. Air Asia terakhir mengantarkan siang itu ke petang Sepang. Setelah 1 jam tanpa sinyal telepon seluler. Sebelumnya aku menikmati internet gratis dari wifi yang ditebar di Bandara Iskandar Muda, Aceh Besar. Internet dapat ditemukan dan diakses dengan mudah. Demikian juga ketika mendarat di Kuala Lumpur International Airport 2. Dinginnya selasar kedatangan membuat jantung berpacu. Berdegup keras seperti kecepatan telepon seluler menjelajah internet gratis disana. Sengaja bergegas, mengabaikan toilet dan berharap antrian imigrasi tidak ramai.  Ini kali kedua mengalami tak ada antrian yang berarti di imigrasi. Petugas hanya memastikan sembari tersenyum “Dari Aceh? Mau lanjut ke Jakarta?” Mereka seakan terbiasa menghadapi masyarakat Aceh yang singgah sejenak di Negeri Jiran hanya untuk kembali menyeberang ke kota-kota lain di Indonesia. “Tak Cik, saya nak pi Thailand kejap ini malam dari TBS”. Cop cop, sidik jari, dan imigrasi berlalu begitu saja. Sudah 3 tempat pen