Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2013

Menikmati Sore Pulogadung

Pertama kali menginjakkan kaki di terminal Pulogadung, kesannya sangat semerawut. Angkutan kota parkir tidak teratur. Calo penumpang bus bebas berkeliaran di terminal. Petugas terminal kesannya acuh tak acuh. Pulogadung sedikit kumuh, karena sampah berceceran dimana mana. Pedagang kaki lima masih kurang teratur. Tetapi jika kita pikirkan itu semua, maka tidaklah sempat waktu untuk menikmati hal lainnya. Setelah masuk ke dalam terminal, maka terlihatlah beberapa bus tujuan timur Jawa terparkir sesuai dengan lintasannya masing-masing. Masih terlihat bus-bus lama terparkir disana. Stuttgart punya barang, masih mendominasi Pulogadung sore itu. Entah bagaimana saya menceritakannya, Prima Intercooler turut menemani OH 1521 hingga varian Mercedez Benz lainnya. Jika berbicara nama, dari Bejeu, Shantika, hingga Luragung (si raja pantura) turut memadati suasana Pulogadung yang sendu saat itu.Mungkin jika melihat Mercedez Benz tidaklah aneh bagi saya, karena sudah lazim digunak

Kenangan Perayaan Idul Fitri di Jorong Surau, Dharmasraya

Saya sendiri berdomisili di Banda Aceh, Nangroe Aceh Darussalam. Ini pengalaman saya berlebaran di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat. Setelah sholat Ied, Kamis (8/8), jalanan sepi. Tidak tampak warga lalu lalang. Jalan masuk ke Jorong Surau di Kabupaten Dharmasraya ini nyaris sepi. Padahal beberapa hari sebelumnya ketika saya berkunjung ke Jorong Surau, jalanan tampak ramai. Sayup-sayup terdengar suara musik tradisional Minangkabau di telinga. Rupanya warga sedang berkumpul di pusat suara. Terlihat dari jauh kerumunan warga mengelilingi lapangan. Ternyata sedang ada kegiatan di Jorong Surau, tepatnya di depan gedung balai desa.

Aceh Culture Festival

Sangat beruntung karena bertepatan dengan perhelatan akbar Pekan Kebudayaan Aceh (Aceh Culture Festival) saya berada di Banda Aceh. Pekan Kebudayaan Aceh atau yang sering disingkat dengan PKA merupakan kegiatan rutin selama 4 tahun sekali yang diselenggarakan Pemerintah Aceh yang melibatkan seluruh kabupaten kota se Provinsi Aceh. Hal yang melatarbelakangi diselenggarakannya PKA adalah kebudayaan Aceh mampu memperkokoh jatidiri bangsa Indonesia. Kedudukan kebudayaan daerah menjadi sangat penting dalam membentuk  kepribadian bangsa. PKA dilaksanakan dengan tujuan melestarikan nilai budaya bangsa untuk mengangkat harkat dan martabat manusia yang dijiwai oleh nilai-nilai agama. Beragam hal yang saya temui dalam perhelatan akbar PKA yang ke 6 ini. Selain tari-tarian, kita juga disuguhkan kesenian daerah yang mungkin jarang kita temukan seperti seni suara maupun seni drama tradisional. Hal yang paling menegangkan seperti debus saja bisa kita temukan di event ini. Selain kesenian tersebut, k